Setiap ibu menyusui membutuhkan dukungan agar bisa
berhasil memenuhi kebutuhan ASI
eksklusif bayi hingga 6 bulan.
Dukungan dari suami, bisa sangat
berpengaruh pada keberhasilan
pemberian ASI eksklusif. Menurut dokter spesialis anak yang
juga menjabat sebagai Ketua Sentra
Laktasi Indonesia, dr Utami Roesli,
dukungan dari seorang ayah bisa
meningkatkan jumlah produksi
hormon oksitosin, yakni hormon yang berperan penting meningkatkan
jumlah ASI dan mengurangi stres
pada ibu menyusui. “Kebanyakan ibu menyusui sering
merasa khawatir jumlah ASI-nya tak
cukup untuk si bayi, sehingga
menyebabkan ibu merasa stres yang
mempengaruhi jumlah ASI. Saat ini
peran ayah dibutuhkan. Seorang ayah harus membuat ibu merasa nyaman
dan harus meyakinkan ibu bahwa ASI
nya bisa lancar,” kata dr Utami saat
ditemui di Kementrian Kesehatan,
Jumat, 5 Agustus 2011. Sebuah penelitian, kata dr Utami,
bahkan pernah mengungkap bahwa
tingkat keberhasilan pemberian ASI
eksklusif bisa berhasil sukses
manakala seorang ayah ikut
mendorong ibu menyusui memberikan ASI pada bayi. Seorang ayah yang mengerti dan
memahami bagaimana manfaat ASI
pasti akan selalu membantu ibu
mengurus bayi, termasuk
menggantikan popok, memandikan
bayi dan memberikan pijatan pada bayi. Sementara ibu, berusaha fokus
meningkatkan kualitas ASI-nya,
dengan mengonsumsi makanan
bergizi seimbang dan melakukan pola
hidup sehat. “Bahkan di luar negeri, ada cuti untuk
ayah yang memiliki bayi. Mereka diberi
kesempatan memberikan dukungan
pemberian ASI pada sang istri. Cuti
yang diberikan mulai dari 2 minggu
hingga 1 bulan. Dukungan ini sangat penting dan bermanfaat untuk ibu,”
katanya. Dukungan ayah pada ibu juga bisa
memberikan efek positif yang
bermanfaat untuk kelancaran ASI.
Saat ibu merasa nyaman, seorang bayi
pun akan merasa tenang dan nyaman.
Dengan demikian bayi pun bisa mendapatkan kualitas ASI terbaik Perlu pula diketahui bahwa hisapan
bayi memberikan rangsangan
sensorial yang dibawa neuron ke otak
untuk merangsang kelenjar hipofise
yang memproduksi hormon prolaktin
dan hormon oksitosin. Hormon prolaktin bertugas memberi perintah
agar sel-sel alveolus dalam payudara
memproduksi ASI. Sementara hormon
oksitosin menyebabkan sel mioepitel
alveolus dan duktus berkontraksi,
dan memompa ASI keluar dari puting. Hal ini dikenal dengan istilah let-down
refleks. Banyaknya ASI yang diproduksi dan
dikeluarkan dari payudara,
sesungguhnya diatur oleh isapan
bayi. Makin sering bayi mengisap,
makin sering ASI dikeluarkan, maka
makin banyak ASI diproduksi.
Dukungan Ayah, Kunci Sukses ASI Eksklusif
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar