Bukan rahasia lagi bahwa pria dan perempuan memiliki cara berkomunikasi yang berbeda. Tetapi, bukan berarti tidak ada cara untuk menerjemahkan bagaimana kaum 'Mars' dan 'Venus' berbicara.
"Ada harapan asalkan Anda bersedia menyesuaikan filter Anda yaitu bagian dari otak Anda yang memproses apa yang ia katakan," ujar Dr B Janet Hibbs, seorang psikolog, terapis pasangan dan penulis Try to See It My Way, seperti dikutip oleh Shine.
Ketahui, masalah komunikasi sering terjadi dalam hubungan pasangan. Tentunya, ini agar Anda tahu cara mengatasi dan bisa menghindarinya.
1. Dalam sebuah pertengkaran
Dalam sebuah argumen, mungkin Anda sering mendengar dia mengatakan sebuah permintaan maaf yang tiba-tiba dan seolah tidak tulus dari hati. Seperti, "aku menyesal kamu merasa seperti itu".
Anda mungkin tidak mendengar permintaan maaf tersebut sebagai hal yang tulus. Melainkan, sebagai sebuah justifikasi bahwa masalah dan pertengkaran yang terjadi adalah kesalahan Anda. Anda bahkan mungkin beranggapan bahwa pasangan merasa lelah pada Anda.
Padahal, maksud dari perkataannya adalah agar pertengkaran segera berakhir dan tidak melebar ke masalah lainnya. Dalam sebuah pertengkaran, perempuan cenderung suka mencampuradukan masalah. Sementara itu, pria memiliki naluri melawan, apalagi jika dia tidak mengerti mengapa Anda marah.
2. Dalam sebuah keluhan
Anda sering mengeluhkan pekerjaan pada pasangan. Namun, terkadang sering mendapatkan tanggapan yang acuh darinya. Apakah benar demikian?
Sebenarnya, pria cenderung melihat diri mereka sebagai pemecah masalah. Jadi, apa yang dikatakannya mungkin adalah sebuah solusi singkat yang coba ia berikan.
Contohnya, Anda merasa pekerjaan yang Anda lakukan tidak seimbang dengan harga yang dibayarkan. Lalu, pasangan hanya mengatakan hal sederhana seperti, 'jika kamu merasa hal itu tidak adil, minta kenaikan gaji'. Namun, yang terdengar di telinga Anda adalah 'masalah kamu sederhana, selesaikan saja sendiri'.
Hal ini membuat Anda tidak merasa bahwa yang dikatakan pasangan adalah sebuah solusi. Justru, sebagai hal yang menunjukkan sifat acuhnya. Padahal, dia telah membantu Anda mencarikan sebuah solusi, walaupun hanya sebuah solusi sederhana.
3. Dalam sebuah percakapan
Perempuan cenderung menceritakan segala sesuatu dengan cara yang berbelit. Semua yang berkaitan bisa dikatakan secara panjang, padahal intinya bersifat sangat sederhana. Sementara itu, pria tidak memproses informasi panjang dengan gambaran yang terlalu luas.
Karena itu, pria acap kali terlihat bosan dengan cerita yang berbelit. Namun, Anda menangkap reaksi tersebut sebagai pertanda cerita Anda tidak menarik perhatiannya. Cobalah untuk menyingkat cerita pada poin penting, Anda pun akan mendapatkan perhatian darinya.
4. Dalam sebuah penyelesaian masalah
Kaum 'Mars' memang dilahirkan dengan sifat acuh terhadap hal-hal sepele. Sementara itu, perempuan atau si kaum 'Venus' memerlukan sebuah keyakinan bahwa hal sepele tersebut tidak akan mengganggu hubungan mereka.
Terlalu banyak berpikir, mencemaskan hal kecil justru membuat masalah menjadi lebih runyam atau bahkan membuat masalah baru. Perbedaan cara pandang inilah yang membuat pria dan perempuan terkadang sulit menemukan kesepakatan.
"Ada harapan asalkan Anda bersedia menyesuaikan filter Anda yaitu bagian dari otak Anda yang memproses apa yang ia katakan," ujar Dr B Janet Hibbs, seorang psikolog, terapis pasangan dan penulis Try to See It My Way, seperti dikutip oleh Shine.
Ketahui, masalah komunikasi sering terjadi dalam hubungan pasangan. Tentunya, ini agar Anda tahu cara mengatasi dan bisa menghindarinya.
1. Dalam sebuah pertengkaran
Dalam sebuah argumen, mungkin Anda sering mendengar dia mengatakan sebuah permintaan maaf yang tiba-tiba dan seolah tidak tulus dari hati. Seperti, "aku menyesal kamu merasa seperti itu".
Anda mungkin tidak mendengar permintaan maaf tersebut sebagai hal yang tulus. Melainkan, sebagai sebuah justifikasi bahwa masalah dan pertengkaran yang terjadi adalah kesalahan Anda. Anda bahkan mungkin beranggapan bahwa pasangan merasa lelah pada Anda.
Padahal, maksud dari perkataannya adalah agar pertengkaran segera berakhir dan tidak melebar ke masalah lainnya. Dalam sebuah pertengkaran, perempuan cenderung suka mencampuradukan masalah. Sementara itu, pria memiliki naluri melawan, apalagi jika dia tidak mengerti mengapa Anda marah.
2. Dalam sebuah keluhan
Anda sering mengeluhkan pekerjaan pada pasangan. Namun, terkadang sering mendapatkan tanggapan yang acuh darinya. Apakah benar demikian?
Sebenarnya, pria cenderung melihat diri mereka sebagai pemecah masalah. Jadi, apa yang dikatakannya mungkin adalah sebuah solusi singkat yang coba ia berikan.
Contohnya, Anda merasa pekerjaan yang Anda lakukan tidak seimbang dengan harga yang dibayarkan. Lalu, pasangan hanya mengatakan hal sederhana seperti, 'jika kamu merasa hal itu tidak adil, minta kenaikan gaji'. Namun, yang terdengar di telinga Anda adalah 'masalah kamu sederhana, selesaikan saja sendiri'.
Hal ini membuat Anda tidak merasa bahwa yang dikatakan pasangan adalah sebuah solusi. Justru, sebagai hal yang menunjukkan sifat acuhnya. Padahal, dia telah membantu Anda mencarikan sebuah solusi, walaupun hanya sebuah solusi sederhana.
3. Dalam sebuah percakapan
Perempuan cenderung menceritakan segala sesuatu dengan cara yang berbelit. Semua yang berkaitan bisa dikatakan secara panjang, padahal intinya bersifat sangat sederhana. Sementara itu, pria tidak memproses informasi panjang dengan gambaran yang terlalu luas.
Karena itu, pria acap kali terlihat bosan dengan cerita yang berbelit. Namun, Anda menangkap reaksi tersebut sebagai pertanda cerita Anda tidak menarik perhatiannya. Cobalah untuk menyingkat cerita pada poin penting, Anda pun akan mendapatkan perhatian darinya.
4. Dalam sebuah penyelesaian masalah
Kaum 'Mars' memang dilahirkan dengan sifat acuh terhadap hal-hal sepele. Sementara itu, perempuan atau si kaum 'Venus' memerlukan sebuah keyakinan bahwa hal sepele tersebut tidak akan mengganggu hubungan mereka.
Terlalu banyak berpikir, mencemaskan hal kecil justru membuat masalah menjadi lebih runyam atau bahkan membuat masalah baru. Perbedaan cara pandang inilah yang membuat pria dan perempuan terkadang sulit menemukan kesepakatan.
0 komentar:
Posting Komentar